7 kominfo sekar 2Salah satu sumber perubahan adalah regulasi. Salah satu sumber regulasi adalah Pemerintah. Salah satu Pemerintah adalah Menteri Kabinet. Salah satu Menteri Kabinet adalah Menteri Komunikasi dan Informasi. Urut-urutan ini dengan cermat dibaca Kardone, maka dia memutuskan untuk menemui menteri komunikasi di republik tetangga Kardone.

 

Selaku penggemar berat socmed, Kardone mempunyai rasa tersendiri terhadap industri telekomunikasi di dunia. Karena Kardone percaya cepat atau lambat setiap perubahan policy pasti sampai ke enduser. Kardone menikmati kegemaran socmednya selama ini karena harga paket data sangat terjangkau dan jajet makin hari semakin murah. Walaupun layanan kadang pas-pasan. Jadi kalau ada perubahan kebijakan,  Kardone merasa wajib mencermatinya. Ngalah-ngalahin “pakar IT” semacam Roy Suryo.

Dengan lantang pak menteri menjelaskan visi telekomunikasi. “regulasi harus bisa mendorong tumbuhnya industri yang efisien”. kapasitas nasional belum optimum, utilitas masih rendah, sehingga akan boros kalau setiap operator membangun jaringan sendiri-sendiri”...

Kardone terkesima dengan kalimat terakhir. Jauh sekali visi pak menteri ini. Namun dibalik keterkesimaan itu Kardone tetap santai dan curiga. Kardone adalah mahluk kekinian dari masa lalu yang banyak menyimpan bukti. Setiap perubahan yang tidak alami, mesti ada muatan tersembunyi. Pasti ada yang memesan. Itu bukan stigma, tapi belief yang   melekat di benak Kardone yang sudah puluhan tahun menjadi rakyat.

Apa pak menteri lupa sejarah, Kardone mulai naik,..... siapa bilang utilitas nasional  belum optimum. Apa ukurannya. Kalau iya, siapa biang kerok industri yg tidak efisien itu?.... Setelah legislator mengganti aturan main di tahun 1999, rakyat disuruh membangun jaringan sendiri sendiri, negara tinggal duduk manis menunggu setoran (BHP) dan kutipan USO. Lalu jaringan  tumbuh sporadis, persaingan berdarah-darah, jatuh bangun operator terjadi, merger dan akuisi terjadi, saham Pemerintah di BUMN dijual,  Kesenjangan digital tercipta lebar, index ict Indonesia jauh dibawah negara tetangga, proyek USO dikorupsi,..... harga pulsa di ujung indonesia lebih mahal. .... barang impor TIK merajalela. Pajak OTT google dan kawan-kawan gak bisa ditarik, padahal pelaku jasa OTT di dalam negeri taat bayar pajak, gemana bisa bersaing secara fair. Siapa yg membuat itu semua terjadi

Pak menteri khan sudah tamasya ke lembah Silicon, apa hasilnya?..... apa hanya memberi ijin utk landing eart balon google?.....  jawab dong....Sampai kapan negeri kita hanya memenuhi libido kapitalistik negara-negara besar itu. Negeri ini sudah merdeka 72 tahun lebih bro..... kita juga Bangsa yang besar. Kita sudah penuhi keinginan WTO untuk meliberalkan industri telekomunikasi sejak 18 tahun lalu. Itu sudah lebih dari cukup.

Buka dokumen Nawacita, visi pembangunan bangsa yang dijual presiden saat kampanye. Kita harus berdaulat secara politik, berdikari secara Ekonomi, berkepribadian secara budaya. Trisakti ini bukan dari jokowi tapi warisan abadi Soekarno yang terus valid sepanjang masa.  Anda harus amankan itu sesuai dengan keinginan bapak presidenmu. Artinya Anda harus berpihak kepada BUMN yang jelas-jelas mayoritas sahamnya milik Negara Republik Indonesia. Supaya negeri ini benar-benar merdeka. Menteri manggut manggut, ketika azan subuh berkumandang.

Kardone bersungut bangkit dari kasur tipisnya. Mimpi ini membuat dia sesak...... karena dia tahu pak menteri itu orangnya ulet. Manggut-manggutnya itu belum tentu tanda setuju.  Cocok sekali dia menjadi anggota kabinet. Dia teguh memperjuangkan misi-nya.

Artinya mimpi Kardone belum selesai.